INOVASI SISTEM INFORMASI
AUGMENTED REALITY
Disusun oleh :
Faris anandatica prakoso
2KA05
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
AUGMENTED REALITY (AR)
Augmented Reality merupakan penggabungan benda-benda yang ada di dunia maya (virtual) ke dalam dunia nyata dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang dapat disentuh, maupun dilihat, dan juga dapat didengar.
Jadi sebenernya AR ini membuat sebuah gambar yang bisa di sentuh atau pun di lihat secara real seperti gambar tersebut benar-benar ada di depan kita seperti film yang ada di iron man yang ketika si Tony stark mencoba untuk mendesain mesin nya atau baju besi nya tersebut. Mungkin jika yang ada di film iron man sudah menggunakan alat yang canggih banget karena dia bisa langsung merubah desainnya . Mungkin juga karena ada alatnya yg super canggih jadi dia bisa langsung dengan tangannya merubah desain baju besi nya.
• AR ini yang saya dengar juga sudah mulai ada di dunia kedokteran dimana para calon dokter bisa belajar bedah atau operasi dengan menggunakan AR ini.
• Jika penggunaan dalam dunia cetak ,AR ini memadukan inovasi untuk menarik minat pembaca karena AR mampu menghadirkan citra lain ketika sedang membaca. Dengan begitu dapat meraih pangsa periklanan yang lebih luas Trend AR dalam dunia periklanan menunjukkan peningkatan yang signifikan. AR akan menambah persepsi pengalaman konsumen .
Kenapa bisa menambah persepsi pengalaman konsumen karena seperti yang kita tau AR ini banyak di gunakan untuk menarik para pembaca contohnya seperti suatu produk yang suka memberikan hadiah kartu yang dimana ketika kita buka dengan handphone kita yang tadinya kartu kosong bisa jadi keluar gambar yang bahkan gambar tersebut bisa bergerak.
• Jika dalam dunia objek wisata ada juga yaitu inovasi media promosi brosur obyek wisata.
Inovasi terbaru yang diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat adalah
penerapan Teknologi Augmented Reality (AR) pada brosur obyek wisata melalui
layar. Teknologi AR atau dapat disebut juga sebagai Realitas Tertambah
merupakan integrasi elemen digital yang ditambahkan ke dalam dunia nyata dan
mengikuti keadaan lingkungan yang ada. Aplikasi ini dapat diterapkan pada
perangkat mobile berbasis android. Dengan demikian, pada layar ponsel akan
menghadirkan keterangan tentang objek wisata tersebut bahkan menampilkan
suara dan video. Media promosi melalui brosur obyek wisata berbasis AR
sebagai solusi pintar, mudah, cepat untuk mengetahui objek wisata di Kabupaten
Banyumas secara menarik. Melalui sebuah brosur AR, setiap orang dapat
mengetahui objek wisata di Kabupaten Banyumas secara nyata
• Jika dalam dunia militer , Militer telah menerapkan augmented reality pada latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan augmented reality untuk membuat sebuah permainan perang, dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti melakukan perang sesungguhnya.
Sejarah augmented reality
Sebenarnya sejarah tentang augmented reality sudah dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan sebuah simulator yang disebutnya Sensorama dengan visual, getaran dan bau.
Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display. Tahun 1975, seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertama kalinya.
Tahun 1989, Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya.
Tahun 1992 mengembangkan augmented reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat Boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem augmented reality, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara Amerika Serikat Armstrong Labs dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan Doree Seligmann memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype AR.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato seorang kebangsaan Jepang, mengembangkan Augmented Reality Toolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH.
Pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas mengembangkan Augmented Reality Quake, sebuah Mobile Game Augmented Reality yang ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers.
Pada tahun 2008, Wikitude Augmented Reality Travel Guide, memperkenalkan Android G1Telephone yang berteknologi augmented reality.
Tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit (Flash Augmented Reality Toolkit) yang merupakan perkembangan dari Augmented Reality Toolkit.
FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi Augmented Reality disebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Sebenernya Saqoosha terinspirasi dari NyARToolkit (sama-sama orang Jepang), tetapi NyARToolkit sudah banyak bahasa yang diambil mulai dari Java, C++, C#.
NyARToolkit juga sebenarnya mengadopsi dari ARToolkitmilik HITLab Washington. Sampai saat ini sudah banyak sekali software-software untuk membantu programmer dalam membuat aplikasi augmented reality.
Jadi menurut saya Augmented Reality ini sangat berguna karena sangat membuat orang jadi bisa lebih cepat paham apalagi jika ini di terapkan dalam dunia pendidikan karena misalnya sebagai contoh ketika praktek di sekolah yang mana tidak bisa kita coba di dunia nyata misalnya penggabungan molekul atau apa pun itu yang limbah nya mungkin jika di coba di dunia nyata bisa berbahaya tetapi jika dengan ada Augmented Reality (AR) kita bisa lebih aman lebih murah pastinya dan lebih efisien tetapi yang di ajari menjadi ngerti apa yang di maksud di dalam pembelajarannya.
Referensi:
http://ejournal.amikompurwokerto.ac.id/index.php/telematika/article/view/259
https://www.kompasiana.com/ake/5b4a18d5ab12ae0cc12ff672/inovasi-baru-tribun-jogja-dalam-media-cetak-bagi-pembaca-melalui-konten-augmented-reality-ar
https://septianhputro.wordpress.com/2013/05/07/augmented-reality/